Home > Sejarah Hari Ini

Nancy Pelosi Menjadi Perempuan Pertama yang Terpilih Sebagai Ketua Parlemen AS

Pelosi menjabat sebagai ketua parlemen selama dua periode.

Ditulis oleh Rizky Jaramaya

JAKARTA -- Pada 4 Januari 2007, John Boehner menyerahkan palu ketua parlemen Amerika Serikat (AS) atau House of Representatives kepada Nancy Pelosi, seorang perwakilan Demokrat dari Kalifornia. Dengan demikian, Pelosi menjadi perempuan pertama yang menduduki posisi sebagai ketua parlemen, sekaligus satu-satunya perempuan yang sedekat itu dengan jabatan presiden.

Pelosi menjabat sebagai ketua parlemen selama dua periode. Dia kembali terpilih menjadi ketua pada 2018.

“Ini adalah momen bersejarah bagi Kongres, dan momen bersejarah bagi perempuan di negara ini. Ini adalah momen yang telah kita nantikan selama 200 tahun,” kata Pelosi usai menerima palu sebagai ketua parlemen untuk pertama kalinya.

“Untuk putri dan cucu kami, hari ini kami telah mendobrak plafon marmer. Bagi putri dan cucu perempuan kami, langit adalah batasnya, segala sesuatu mungkin terjadi bagi mereka," ujar Pelosi menambahkan.

Karir Pelosi di Kongres dimulai 20 tahun sebelumnya, ketika dia menjadi satu dari hanya 25 perempuan yang bertugas di parlemen dan Senat. Dia menjadi anggota Partai Demokrat pada 2001 dan menjabat sebagai pemimpin minoritas pada 2003 dan terpilih sebagai ketua umum pada 2007.

Pada 2002, Pelosi adalah salah satu anggota parlemen yang memberikan suara menentang permintaan Presiden George W. Bush untuk menggunakan kekuatan militer di Irak. Selama dua masa jabatan pertamanya sebagai ketua parlemen dari 2007 hingga 2011, Pelosi mengembangkan reputasi sebagai penggalang dana yang tak kenal lelah dan sukses mengamankan suara dalam kaukusnya.

Masa jabatannya sebagai ketua parlemen juga bertepatan dengan masa jabatan presiden kulit hitam AS pertama yaitu Barack Obama. Pelosi berperan penting dalam mengatur pemungutan suara di parlemen untuk Undang-Undang Perawatan Terjangkau.

Partai Demokrat kehilangan mayoritas surara di parlemen dalam pemilu paruh waktu pada 2010, dan Pelosi kembali ke posisinya sebagai pemimpin minoritas. Setelah Partai Demokrat merebut kembali The House dalam pemilu paruh waktu pada 2018, Pelosi menerima nominasi dari partainya untuk menjadi calon resmi sebagai ketua parlemen.

Pada 2019 dan 2021, Pelosi mengawasi pemakzulan pertama dan kedua terhadap Presiden Donald Trump. Pelosi mengumumkan bahwa dia mengundurkan diri dari posisi kepemimpinan pada 2022. Kendati demikian, dia tetap berada di parlemen untuk mewakili distriknya di Kalifornia.

× Image