Israel Gunakan Bom Baru yang Aneh dan Misterius
Ditulis oleh Esthi Maharani
GAZA -- Israel sudah menjatuhkan puluhan ribu ton bom ke Jalur Gaza. Jenisnya pun bervariasi, mulai dari bom fosfor putih hingga bom thermobaric. Kini, Israel kembali menggunakan bom baru yang belum teridentifikasi.
Bom itu digunakan di Gaza utara. Israel menggunakan bom yang aneh dan misterius. Dalam sebuah video yang diunggah Al Araby tv, terlihat bom tidak hanya sekali meledak tetapi bom justru menjadi bola api yang terus menerus meledak tanpa henti.
Beberapa pekan lalu, Surat kabar Amerika Serikat (AS) The New York Times melaporkan hasil investigasi visualnya menunjukkan Israel menggunakan "bom terbesar dan paling menghancur" selama perang di Gaza. Temuan mengungkapkan bom seberat 2.000 pon menimbulkan ancaman bagi warga sipil yang mencari tempat aman di seluruh Gaza selatan," kata The New York Times seperti dikutip Aljazirah, Jumat (22/12/2023).
Harian itu menambahkan pakar senjata mengatakan "pasukan AS hampir tidak pernah lagi menjatuhkan bom seberat itu di daerah padat penduduk." The New York Times melaporkan saat ditanya tentang pengeboman di selatan Gaza, Israel mengatakan prioritas mereka adalah menghancurkan Hamas.
"Pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan ditelaah lebih lanjut," kata seorang juru bicara pemerintah Israel yang dikutip The New York Times.
Genosida yang dilakukan Israel sudah tiga bulan terjadi. Merepons hal tersebut, Afrika Selatan pada pekan lalu mengajukan permohonan untuk memulai proses hukum terhadap Israel di ICJ yang berbasis di Den Haag. Permohonan tersebut berkaitan dengan klaim bahwa Israel telah melanggar kewajibannya di bawah Konvensi Genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, menurut ICJ.
“Israel telah terlibat, sedang terlibat, dan berisiko terlibat lebih lanjut dalam tindakan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza,” kata Afrika Selatan.
Negara itu meminta ICJ untuk melakukan tindakan sementara dan menuduh Israel melanggar Konvensi Genosida PBB 1948 dengan aksi-aksinya di Gaza sejak 7 Oktober 2023.