Militer Israel Gunakan Senjata Rahasia di Gaza
Ditulis oleh: Dwina Agustin
TEL AVIV -- Tentara Israel terus menggempur wilayah Gaza di Palestina. Berbagai senjata telah dikerahkan, dari yang sudah digunakan sebelumnya hingga sesuatu yang rahasia.
Militer Israel memutuskan menunjukan senjata rahasia dalam penyerangan ke Palestina, salah satunya pada rekaman video pada 22 Oktober 2023. Mereka merilis rekaman unit komando Maglan yang mengerahkan bom mortir 120mm berpemandu presisi baru yang disebut Iron Sting.
Menurut laporan Aljazirah, senjata itu pertama kali diperkenalkan sejak diintegrasikan ke dalam militer Israel pada Maret 2021. Menteri dari kabinet perang Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Benny Gantz, menyatakan Iron Sting dirancang untuk menyerang sasaran dengan tepat, baik di medan terbuka maupun lingkungan perkotaan.
BACA JUGA: Wael Al Dahdouh, Manusia Terkuat di Gaza
Bom ini juga diklaim dapat mengurangi kemungkinan kerusakan tambahan dan mencegah cedera pada korban non-kombatan. Namun nyatanya, senjata ini juga menyerang warga sipil Gaza yang terus berjatuhan akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Keputusan militer Israel mengeluarkan senjata terbaru dalam serangan di Gaza bukan hal aneh. Selama bertahun-tahun, menurut Aljazirah, tentara Israel telah menguji coba peluru karet, senjata robotik bertenaga kecerdasan buatan, dan berbagai bentuk solusi pembubaran massa, yang telah menyebabkan luka parah pada warga Palestina.
“Peluru baru yang digunakan tentara Israel ini menyebabkan cedera yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Dalam beberapa kasus, anggota tubuh tampak utuh, namun selama operasi, saya tidak dapat membedakan antara tulang dan jaringan lunak," kata konsultan ahli bedah ortopedi yang telah bekerja di Gaza sejak 1978 bernama Nabeel al-Shawa.
BACA JUGA: Ukraina Berhasil Lumpuhkan Sistem Radar Artileri Terbaru Milik Rusia
Selain itu, juru bicara Kementerian Kesehatan di Gaza Ashraf al-Qudra mengatakan, tim medis di daerah kantong tersebut telah mengamati luka bakar parah pada tubuh warga Palestina yang terbunuh dan terluka oleh bom Israel. "Baik yang disebabkan oleh bom Israel atau senjata yang tidak dikenal atau tidak adalah sesuatu yang belum pernah mereka lihat dalam konflik sebelumnya," ujarnya.
Sedangkan Dr Ahmed el-Mokhallalati dari divisi luka bakar dan bedah plastik di Rumah Sakit al-Shifa menggambarkan luka tersebut sebagai luka bakar yang sangat dalam yang masuk dalam tingkat tiga dan empat. Dia menjelaskan jaringan kulit dipenuhi dengan partikel hitam dan sebagian besar ketebalan kulit serta seluruh lapisan di bawahnya terbakar sampai ke tulang.
El-Mokhallalati mengatakan, luka tersebut bukanlah luka bakar fosfor. "Namun kombinasi dari semacam gelombang bom pembakar dan komponen lainnya," katanya.