'Kami akan Bantai Mereka dengan Tank'
Ditulis oleh Rizky Jaramaya
JAKARTA -- Sebuah video yang viral di media sosial menunjukkan seorang komandan tank Israel, yang dikenal sebagai Loupy, menyerukan untuk membantai warga Palestina di Gaza. Tentara itu melontarkan seruan tersebut dalam bahasa Prancis.
“Akan sangat bagus, kami akan membantai mereka dengan tank," ujar tentara itu, dilaporkan Middle East Monitor, Senin (22/1/2024).
Pada Desember 2023, anggota parlemen Prancis, Thomas Portes menuntut agar warga negaranya yang melakukan kejahatan perang dan berpartisipasi dalam pertempuran dengan Israel di Jalur Gaza harus bertanggung jawab. Dia menyoroti bahwa ada lebih dari 4.000 tentara asal Perancis yang bertugas bersama tentara pendudukan Israel. Sementara temuan radio Prancis Europe 1. Warga negara AS merupakan warga negara asing yang terbanyak di tentara Israel.
Sekelompok kerabat warga Israel yang disandera di Gaza menyerbu pertemuan komite parlemen di Yerusalem pada Senin. Mereka menuntut agar anggota Knesset berbuat lebih banyak dalam upaya membebaskan orang yang mereka cintai. Reuters melaporkan, aksi yang dilakukan oleh sekitar 20 orang ini semakin meningkatkan perbedaan pendapat di dalam negeri di tengah serangan militer Israel terhadap warga Palestina di Gaza yang digambarkan sebagai genosida.
Seorang wanita menunjukkan foto tiga anggota keluarga yang termasuk di antara 253 orang yang ditangkap dalam serangan lintas perbatasan Hamas pada 7 Oktober 2023. Saat ini sekitar 130 orang masih disandera. Sementara yang lainnya telah dibebaskan dalam pertukaran tahanan pada November.
“Hanya satu yang ingin saya hidupkan kembali, satu dari tiga!", ujar seorang pengunjuk rasa wanita setelah ikut berpartisipasi dalam diskusi Komite Keuangan Knesset.
Pengunjuk rasa lainnya, yang mengenakan kaos hitam, mengangkat poster bertuliskan: “Anda tidak akan duduk di sini sementara mereka mati di sana.”
Upaya AS, Qatar, dan Mesir untuk memediasi pembebasan tahanan lainnya tampaknya masih alot. Mereka berupaya menemukan titik temu antara Israel dan Hamas. Israel bertekad untuk menghancurkan Hamas. Sementara Hamas mendesak Israel menarik pasukannya dari Gaza dan membebaskan ribuan warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Nasib para sandera yang ditawan di Gaza tidak diketahui. Sebanyak 27 sandera tewas di Gaza akibat pengeboman Israel. Ketakutan para keluarga sandera adalah kelelahan akibat perang dapat melemahkan fokus untuk membebaskan tawanan. Demonstrasi yang awalnya mendukung persatuan nasional kini menjadi lebih agresif.
Keluarga para sandera mulai berkemah di luar rumah pribadi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu serta gedung Knesset. “Kami tidak akan meninggalkannya sampai para sandera kembali,” kata Eli Stivi, yang putranya, Idan, ditahan di Gaza.