Tak Cuma Pertimbangkan Akui Negara Palestina, Inggris Juga Kritik Keras Israel
Ditulis oleh Esthi Maharani
LONDON – Inggris secara mengejutkan mengeluarkan pernyataan yang menyebut negaranya akan mempertimbangkan untuk mengakui negara Palestina. Pengakuan ini agar konflik bertahun-tahun bisa diselesaikan.
“Kami mempunyai tanggung jawab di sana (menyelesaikan konflik) karena kami harus mulai menentukan seperti apa negara Palestina nantinya; terdiri dari apa; bagaimana cara kerjanya. Saat hal itu terjadi, kami, bersama sekutu, akan mempertimbangkan masalah pengakuan negara Palestina, termasuk di PBB,” kata Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron saat berbicara kepada Dewan Konservatif Timur Tengah di House of Commons, Senin (29/1/2024), dikutip laman TIME.
Cameron kemudian mengaitkan hal itu dengan upaya mengakhiri perang di Jalur Gaza. Ia beranggapan dengan diakuinya Palestina sebagai sebuah negara, solusi politik permanen bisa dicapai dan perdamaian bisa berlangsung bertahun-tahun ke depan.
“Ada sebuah jalan yang kini bisa kita lihat terbuka, di mana kita benar-benar dapat membuat kemajuan, tidak hanya dalam mengakhiri konflik, namun juga kemajuan dalam menemukan solusi politik yang dapat berarti perdamaian selama bertahun-tahun, bukan perdamaian selama berbulan-bulan,” ujarnya kepada para anggota parlemen Inggris.
Cameron juga telah menuliskan opininya di surat kabar The Mail yang dipublikasikan pada Ahad (28/1/2024) soal negara Palestina. Dalam tulisannya, dia mengatakan, Inggris harus memberikan kepada Palestina perspektif politik tentang jalan kredibel menuju negara Palestina dan masa depan yang baru.
“Dan hal ini tidak dapat diubah lagi. Ini tidak sepenuhnya merupakan pemberian kita. Namun Inggris dan para mitranya dapat membantu dengan menegaskan komitmen kita terhadap negara Palestina yang berdaulat dan layak, serta visi kami mengenai komposisinya. Dan yang terpenting, kita harus menyatakan niat kita yang jelas untuk memberikan pengakuan kepada negara tersebut (Palestina), termasuk di PBB,” tambah Cameron dalam opininya yang diterbitkan The Mail.
Di saat yang sama, Cameron mengkritik keras Israel karena gagal membuat kemajuan untuk mengakhiri konflik dengan Palestina. Cameron mengatakan, selama tiga dekade terakhir, Israel behasil meningkatkan standar hidup warganya. Namun dia berpendapat, jika Israel gagal menjamin keamanan dan keselamatan penduduknya, keberhasilan dalam peningkatan standar hidup akan menjadi sia-sia.
“Bagi Israel, 30 tahun terakhir telah gagal,” ucap Cameron.
Saat ini, 139 dari 193 negara anggota PBB mengakui negara Palestina. Mayoritas negara yang tidak mengakui Palestina adalah negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat (AS), Inggris, Australia, Selandia Baru, dan sebagian besar negara Eropa Barat.